Kamis, 30 Juni 2016

Jadwal Perempat Final Euro 2016


Jumat, 1 Juli 2016
02.00 WIB: Polandia vs Portugal

Sabtu, 2 Juli 2016
02.00 WIB: Wales vs Belgia

Minggu, 2 Juli 2016
02.00 WIB: Jerman vs Italia

Senin, 4 Juli 2016
02.00 WIB: Prancis vs Islandia

Rabu, 29 Juni 2016

Keberuntungan Kostum Kedua Portugal dan Belgia


Portugal menaklukkan Kroasia 1-0 dan Belgia mengandaskan Hongaria 4-0. Kedua tim berhasil melaju ke babak 8 besar Piala Eropa 2016 dengan memakai kostum keduanya yang berwarna hampir sama. Kostum yang ternyata membawa keberuntungan. Ketika sebelumnya menjalani laga terakhir di grup masing-masing, yang membuat mereka lolos ke 16 besar, Portugal dan Belgia pun mengenakan seragam yang sama. 


Cristiano Ronaldo masih mampu menyundul bola di antara kepungan Luka Modric dkk.

Sebenarnya Portugal dalam posisi tidak diunggulkan menghadapi Kroasia yang berstatus sebagai juara Grup D. Namun Cristiano Ronaldo dkk mampu membalikkan prediksi lewat gol tunggal yang dicetak Ricardo Quaresma di babak perpanjangan waktu. Kemenangan itu juga menjadi kemenangan perdana Portugal selama menjalani turnamen di Prancis, setelah di fase grup hanya mampu tiga kali bermain seri. Uniknya, Kroasia yang selama bermain di babak penyisihan selalu memakai kostum keduanya dan belum pernah kalah, akhirnya terhenti langkahnya justru ketika untuk pertama kalinya menggunakan kostum utamanya yang begitu khas : kotak-kotak berwarna merah-putih. Portugal bakal berhadapan dengan Polandia yang lolos ke 8 besar setelah menyisihkan Swiss lewat adu penalti. Peluang kedua tim untuk lolos ke semifinal cukup berimbang di atas kertas. Ronaldo dkk tampaknya akan tampil menggunakan kostum utamanya lagi yang selama di Euro 2016 belum menghasilkan kemenangan. Entah apakah nasib baik masih akan menyertai Portugal di perempat final?


Eden Hazard bermain cemerlang ketika Belgia mengalahkan Hongaria.
Belgia menunjukkan dirinya sebagai salah satu tim yang layak dijagokan bersinar di Euro 2016 tatkala membuat Hongaria bertekuk lutut dengan empat gol tanpa balas. Eden Hazard -kapten Belgia- mencetak gol ketiga dan menjadi inspirator terciptanya gol-gol lainnya yang dibuat oleh Toby Alderweireld, Mitchy Batshuayi, dan Yannick Carrasaco. Setelah kalah 0-2 dari Italia di pertandingan perdana, Belgia melewati tiga laga selanjutnya di Prancis dengan kemenangan. Wales akan menjadi lawan Belgia di perempat final dan sepertinya Eden Hazard dkk kembali mengenakan kostum keduanya. Apakah kostum tersebut masih membawa kemujuran? 

Portugal dan Belgia akan bersua di semifinal sekiranya mampu memenangkan pertandingan perempat final. Tapi kejutan masih mungkin terjadi lagi sepanjang turnamen yang berakhir 10 Juli 2016 mendatang.


Tersingkirnya Spanyol dan Inggris di 16 Besar Euro 2016

Para pemain Italia berhasil menghadang para pemain Spanyol (27/6/16).

Tersingkirnya Spanyol dan Ingris di babak perdelapan final Piala Eropa 2016 menjadi kabar paling menghebohkan dari Prancis. Italia adalah tim yang menaklukkan sang juara Piala Eropa dalam dua edisi terakhir (2008 dan 2012). Kemenangan 2-0 Gli Azzuri atas La Furia Roja menjadi pembalasan yang setimpal atas kekalahan 0-4 di final Euro 2012 lalu. Gol yang dicetak Giorgio Chiellini dan Graziano Pelle ke gawang David de Gea mengakhiri mimpi Spanyol menjadi timnas sepak bola terbaik di Eropa untuk ketiga kalinya secara beruntun dalam satu dekade. Tim asuhan Vicente del Bosque tidak mampu melanjutkan kesuksesan Real Madrid maupun Sevilla -dua klub Spanyol- yang merajai Liga Champion dan Liga Europa musim 2015/16 yang baru berlalu. Sementara Antonio Conte justru membuktikan dirinya sebagai juru taktik yang piawai, kendati tim asuhannya disebut-sebut sebagai timnas Italia terburuk dari sisi materi pemainnya saat ini. Penampilan Gianluigi Buffon dkk tak lagi layak diremehkan, termasuk oleh Jerman yang akan menjadi lawan Italia di perempat final Sabtu mendatang (2/7) waktu Prancis. 

Sementara itu, kekalahan Inggris 1-2 dari Islandia barangkali menjadi kejutan terbesar di 16 besar Piala Eropa 2016. Meskipun sempat unggul melalui gol penalti Wayne Rooney, The Three Lions akhirnya mesti takluk oleh salah satu tim debutan di Euro 2016 tersebut. Diperkuat oleh sejumlah pemain muda berbakat semacam Eric Dier, Delle Alli, Harry Kane, dan Marcus Rashford, tim besutan Roy Hodgson digadang-gadang bakal melaju cukup jauh menjalani turnamen di Prancis. Namun kenyataannya sebuah tim dari negeri kecil antah-berantah justru mampu mengandaskan tim dari negara yang sepak bolanya begitu tenar. Terlebih lagi, Liga Primer Inggris pun kerap disebut sebagai liga sepak bola paling prestisius di atas buana. Kekalahan paling memalukan dalam sejarah sepak bola Inggris itu membuat Roy Hodgson langsung mengundurkan diri dari kursi pelatih timnas. Keluarnya Inggris dari ajang Euro 2016 menyusul hasil referendum rakyat Inggris (Britania Raya) yang mayoritasnya (52%) ternyata memutuskan keluar dari Uni Eropa atau yang biasa disebut Brexit (British Exit). Uniknya, suporter Islandia membuat spanduk dan poster bertuliskan 'Brexit Vol.2' ketika menyaksikan laga Inggris versus Islandia. Hal itu ternyata sungguh menjadi nyata. Islandia sendiri akan menantang tuan rumah Prancis untuk memperebutkan tiket semifinal. 

Ada sebuah benang merah dari dua laga terakhir 16 besar Piala Eropa 2016 yang berlangsung Senin malam (27/6) waktu Prancis. Italia dan Islandia -yang menjadi pemenang- sama-sama menggunakan kostum berwarna biru, sementara Spanyol dan Inggris -sebagai tim pecundang- sama-sama mengenakan kostum serba putih.


Islandia sukses membuat Inggris tersungkur di Euro 2016 (27/6/16).

Senin, 27 Juni 2016

Ada Pemain Jawa di Hongaria?


Sedikit catatan dari pertandingan Hongaria vs Belgia di 16 besar Piala Eropa 2016. 
Jika Belgia memiliki Radja Nainggolan yang jelas memiliki separuh darah Indonesia, maka Hongaria sepertinya juga diperkuat oleh pemain keturunan Jawa, karena ada yang namanya Akos ELEK, Adam PINTER, dan Tamas KADAR.


Radja Nainggolan (Belgia) berduel dengan Adam Pinter (Hongaria).





Sabtu, 25 Juni 2016

Birunya Kroasia dan Kostum Kedua yang Lebih Keren di Euro 2016

Kroasia dengan kostum birunya belum pernah kalah dalam tiga pertandingannya di Prancis.
Kroasia, yang selama ini identik dengan kostum kotak-kotak merah putih, tampil berbeda dengan kostum keduanya yang berwarna biru selama bermain di Piala Eropa 2016. Tiga kali menjalani laga penyisihan Grup D, tim besutan Ante Cacic belum pernah kalah dan lolos ke 16 besar sebagai juara grup. Kroasia menang 1-0 atas Turki, bermain imbang 2-2 dengan Republik Ceska, dan mengalahkan Spanyol 2-1. Hasil pertandingan ketiga cukup mengejutkan, mengingat status Tim Matador sebagai juara bertahan Piala Eropa dan menjadi salah satu unggulan di Euro 2016. Namun melihat materi pemainnya saat ini, seperti Luka Modric (Real Madrid), Ivan Rakitic (Barcelona), Ivan Perisic (Inter Milan), dan Mario Mandzukic (Juventus), Kroasia sebenarnya layak pula dijagokan untuk berprestasi. 

Barangkali pilihan Kroasia mengenakan kostum warna biru di Piala Eropa 2016 terinspirasi Belanda yang sukses menempati peringkat ketiga di Piala Dunia 2014 Brasil dan sepanjang turnamen sempat tiga kali mengenakan kostum keduanya yang juga berwarna biru. Dua tahun silam Belanda mampu menundukkan Spanyol 5-1 di fase grup dan tahun ini Kroasia telah melakukannya pula, meski dengan skor yang berbeda. Bisa jadi Kroasia juga ingin bernasib baik seperti Leicester City yang secara mengejutkan menjadi juara Liga Primer Inggris 2015/16. Kita semua tahu, kostum utama Leicester berwarna biru.

Prestasi tertinggi Kroasia dalam turnamen antarnegara adalah juara ketiga Piala Dunia 1998. Sama halnya dengan Piala Eropa 2016 yang tengah berlangsung, turnamen tersebut diselenggarakan di Prancis. Luka Modric dkk tentu berharap dapat mengikuti jejak para seniornya 18 tahun silam. Di babak perdelapan final, Kroasia bertemu dengan Portugal yang lolos dari Grup F dengan hanya meraih tiga kali seri. Di atas kertas, Kroasia lebih diunggulkan ketimbang Portugal. Tapi patut diwaspadai bahwa Cristiano Ronaldo sudah mencetak dua gol bagi timnya. Bukan mustahil bahwa performa tim besutan Fernando Santos justru bakal meningkat selepas fase grup. Yang pantas ditunggu, apakah Kroasia akan tetap mengenakan kostum biru keberuntungannya di Prancis, atau apakah akhirnya akan kembali memakai kostum kotak-kotak merah putihnya yang begitu spesifik, kala menjalani babak 16 besar? Tentu layak diperhatikan pula, bakal sejauh mana kiprah Kroasia menjalani musim panasnya tahun ini di Prancis.

Kostum Kedua yang Lebih Keren
Sebanyak 24 tim peserta Euro 2016 memiliki kostum yang beraneka ragam. Tetapi kostum utama mayoritas tim justru cenderung monoton. Prancis, Inggris, dan Portugal yang disponsori Nike memiliki motif yang tidak berbeda. Hanya warna kostum kedua Portugal (hijau tosca) yang terlihat menyegarkan. Adidas, yang menjadi sponsor 10 tim peserta, juga tidak mampu memamerkan semua kostum yang nyaman dipandang dan pantas dikoleksi. Tapi harus diakui bahwa Belgia, Ukraina, Albania, Republik Irlandia, Turki, Irlandia Utara, dan Kroasia memiliki kostum utama yang bagus. Hanya jika dibandingkan dengan kostum keduanya, justru banyak yang lebih keren ketimbang kostum utamanya. Berikut ini tim-tim yang sempat tampil di Prancis dengan kostum keduanya.

Swiss (Puma)

Slovakia (Puma)

Italia (Puma)

Wales (adidas)

Turki (Nike)

Kroasia (Nike)
Spanyol (adidas)
Belgia (adidas)

Republik Irlandia (Umbro)

Portugal (Nike)

Final Kepagian di 16 Besar Piala Eropa 2016

Babak penyisihan grup Piala Eropa 2016 telah usai. Sebanyak 16 tim akan saling berhadapan di babak perdelapan final. Sejumlah tim unggulan seperti Prancis, Jerman, Inggris, Italia, dan Spanyol memang terus melaju ke fase gugur, tapi sayangnya Italia versus Spanyol mesti bertemu di 16 besar. Ulangan final Piala Eropa 2012 tersebut menjadi semacam final kepagian yang terjadi di Prancis. Italia lolos sebagai juara Grup E, sementara Spanyol menjadi runner-up Grup D karena kalah 1-2 dari Kroasia dalam laga terakhir penyisihan grup. Italia atau Spanyol akan bertemu Jerman yang diprediksi mampu menundukkan Slovakia. 

Sementara itu, Inggris juga harus puas menjadi runner-up Grup B di bawah Wales. Jika mampu mengalahkan Islandia di perdelapan final, Inggris mungkin bakal berjumpa Prancis di perempat final. Tim tuan rumah diperkirakan dapat lolos dari hadangan Republik Irlandia. Tim-tim kuda hitam seperti Belgia, Wales, Kroasia, dan Swiss, salah satunya barangkali akan tampil di partai puncak menghadapi tim unggulan yang sebelumnya pernah merasakan gelar juara. 

Hasil tiga kali imbang menjadikan Portugal lolos ke perdelapan final sebagai peringkat ketiga terbaik. Ketergantungan yang terlalu besar pada Cristiano Ronaldo membuat mereka tidak diunggulkan ketika berhadapan dengan Kroasia di 16 besar. Sementara itu, kecemerlangan Gareth Bale yang mencetak tiga gol pada tiga laga grup diperkirakan akan berlanjut ketika Wales bertemu Irlandia Utara, sesama tim Britania Raya. Namun kejutan demi kejutan tentu masih mungkin terjadi di Prancis.

Kemesraan Antonio Conte dan anak asuhnya ketika Italia memastikan tiket ke 16 besar Euro 2016.

Jadwal Pertandingan Babak 16 Besar Piala Eropa 2016
Sabtu, 25 Juni 2016 pukul 20.00 WIB: Swiss vs Polandia, di Saint-Etienne
Sabtu, 25 Juni 2016 pukul 23.00 WIB: Wales vs Irlandia Utara, di Paris
Minggu, 26 Juni 2016 pukul 02.00 WIB: Kroasia vs Portugal, di Lens
Minggu, 26 Juni 2016 pukul 20.00 WIB: Prancis vs Republik Irlandia, di Lyon
Minggu, 26 Juni 2016 pukul 23.00 WIB: Jerman vs Slovakia, di Lille
Senin, 27 Juni 2016 pukul 02.00 WIB: Hungaria vs Belgia, di Toulouse
Senin, 27 Juni 2016 pukul 23.00 WIB: Italia vs Spanyol, di Saint-Denis
Selasa, 28 Juni 2016 pukul 02.00 WIB: Inggris vs Islandia, di Nice
Sumber: UEFA

Senin, 20 Juni 2016

Persaingan Pencetak Gol di Piala Eropa 2016



Kegembiraan Gareth Bale (Wales) sehabis membobol gawang Inggris.

Persaingan untuk menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Eropa 2016 mulai terbuka ketika semua tim peserta telah melewati laga keduanya. Dimitri Payet (Prancis), Bogdan Stancu (Rumania), dan Gareth Bale (Wales) sama-sama mencetak sepasang gol dalam dua pertandingan. Jika gol Payet mampu mengantarkan Prancis mengalahkan Albania 2-0 dan menjadi tim pertama yang berhasil lolos ke 16 besar, maka gol Stancu hanya membawa Rumania bermain seri 1-1 dengan Swiss. Sementara itu tendangan bebas Bale tidak dapat menghindarkan Wales dari kekalahan 1-2 atas  Inggris. Tidak cuma Payet, Stancu, dan Bale yang mengoleksi dua gol. Terdapat dua pemain lainnya yang memborong dua gol sekaligus pada laga kedua Euro 2016. Mereka adalah Alvaro Morata (Spanyol) dan Romelu Lukaku (Belgia). Uniknya, Spanyol dan Belgia sama-sama menang dengan skor 3-0. Jika Spanyol mengalahkan Turki dan memastikan tiket ke perdelapan final, maka keunggulan Belgia atas Swedia membuka peluang untuk tetap bertahan di Prancis seusai penyisihan grup.
Alvaro Morata (Spanyol) membukukan dua gol ke gawang Turki.
Para striker lainnya telah membuka keran golnya demi membawa kejayaan timnya dan memanaskan persaingan sebagai top scorer turnamen. Di antara mereka adalah Jamie Vardy dan Daniel Sturridge (Inggris), Nolito (Spanyol), Graziano Pelle dan Eder (Italia). Vardy dan Sturridge yang dimainkan pada babak kedua Inggris versus Wales justru mampu menjadi penentu kemenangan timnya. Eder mencetak gol tunggal Gli Azzuri atas Irlandia pada laga kedua yang memastikan langkah Italia berlanjut ke 16 besar.


Sementara itu dua superstar sekaligus kapten bagi timnya, Zlatan Ibrahimovic (Swedia) dan Cristiano Ronaldo (Portugal), tampaknya belum berjumpa dengan dewi fortuna selama berada di Prancis. Mereka berdua masih puasa mencetak gol serta belum mampu memimpin timnya menggapai kemenangan. Swedia bermain seri dengan Irlandia dan dikalahkan Italia. Portugal dua kali meraih poin satu ketika melawan Islandia dan Austria. Ronaldo bahkan gagal membuat gol lewat titik penalti dan gol sundulannya tidak disahkan wasit ketika Portugal menghadapi Austria.

Rabu, 15 Juni 2016

Kemenangan Tim Unggulan di Laga Perdana Euro 2016

Ekpresi Gerard Pique (Spanyol) sesaat setelah membobol gawang Petr Cech (Rep. Ceska).


Piala Eropa 2016 Prancis telah berlangsung sejak 10 Juni 2016. Seluruh 24 tim peserta yang terbagi dalam enam grup sudah melewati laga perdananya. Sejumlah tim unggulan mampu meraih kemenangan, yaitu Prancis, Jerman, Spanyol, dan Italia. Prancis menundukkan Rumania 2-1. Olivier Giroud dan Dimitri Payet, dua pemain yang bermain di klub Liga Inggris, menjadi pahlawan kemenangan tim tuan rumah. Gol Skhodran Mustafi dan Bastian Schweinsteiger membawa juara dunia Jerman mengandaskan Ukraina 2-0. Gol itu sangat istimewa bagi Schweini karena dia turun sebagai pemain pengganti dan berkali-kali didera cedera sepanjang musim lalu.



Kemenangan Spanyol dan Italia menjadi awal yang sempurna bagi kedua finalis Piala Eropa 2012 yang sama-sama terpuruk ketika tampil di Piala Dunia 2014. Spanyol yang merupakan peraih trofi Piala Eropa 2008 dan 2012 menaklukkan Republik Ceska 1-0 lewat gol sundulan Gerard Pique yang menerima assist dari Andres Iniesta. Perubahan besar terjadi di sektor penjaga gawang Tim Matador ketika David de Gea diberi kepercayaan untuk menjadi kiper utama menggantikan Iker Casillas. Italia menunjukkan jatidirinya sebagai tim yang tidak layak diremehkan, biarpun tampil tanpa sejumlah pemain utamanya yang cedera. Belgia yang merupakan penghuni nomor satu peringkat FIFA justru takluk 0-2 dari Gli Azzuri yang sebelum turnamen sebenarnya tidak terlalu diunggulkan. Gol Emanuele Giaccherini dan Graziano Pelle memastikan keunggulan anak asuh Antonio Conte.



Inggris yang digadang-gadang bakal melangkah jauh ditahan imbang Rusia 1-1. Eric Dier mencetak gol indah lewat tendangan bebas yang membuat The Three Lions unggul lebih dulu. Sementara itu, Wales menjadi satu-satunya tim debutan yang meraih kemenangan ketika Gareth Bale dkk menaklukkan Slovakia 2-1. Bale menjadi pencetak gol pertama Wales dalam sejarah Piala Eropa. Islandia yang juga baru pertama kalinya tampil di Piala Eropa mampu membuat kejutan dengan menahan imbang Portugal 1-1. Luca Modric menjadi pencetak gol tunggal Kroasia ke gawang Turki. 



Bale dan Modric adalah pemain Real Madrid yang berhasil membuat gol sekaligus memenangkan timnya di pertandingan pertama Piala Eropa 2016. Para pemain Los Blancos lainnya yang meraih hasil positif adalah Toni Kroos (Jerman) dan Sergio Ramos (Spanyol). Pepe dan Cristiano Ronaldo (Portugal) sebatas mampu bermain imbang, sementara Lucas Vasquez (Spanyol) dan Mateo Kovacic (Kroasia) masih duduk di bangku cadangan belaka. Total terdapat delapan pemain klub juara Liga Champion Eropa 2015/16 yang membela negaranya masing-masing di Prancis.


Graziano Pelle (Italia) mendapat pengawalan ketat Marouane Fellaini (Belgia).
Hasil pertandingan pertama Piala Eropa 2016 :
Grup A : Prancis vs Rumania (2-1); Albania vs Swiss (0-1)
Grup B : Wales vs Slovakia (2-1); Inggris vs Rusia (1-1)
Grup C : Jerman vs Ukraina (2-0); Polandia vs Irlandia Utara (1-0)
Grup D : Spanyol vs Rep.Ceska (1-0); Turki vs Kroasia (0-1)
Grup E : Rep.Irlandia vs Swedia (1-1); Belgia vs Italia (0-2)
Grup F : Austria vs Hungaria (0-2); Portugal vs Islandia (1-1)

Senin, 13 Juni 2016

Memori : Berkah Tersembunyi Spanyol

Barcelona dan Real Madrid, dua klub raksasa Spanyol yang digadang-gadang bakal tampil dalam ‘final impian’ di Fussball Arena Muenchen 19 Mei 2012, ternyata kandas di semifinal. Penggemar kedua tim yang tersebar di seluruh dunia sudah pasti sangat kecewa dengan fakta yang ada. Demikian pula rakyat Spanyol yang semula berharap dua wakil mereka di Liga Champion bisa memperpanjang daftar prestasi dan lebih mengharumkan nama negaranya di kancah sepak bola Eropa dan dunia. Kendati demikian mungkin ada satu orang Spanyol yang justru tersenyum melihat kegagalan Barca dan Madrid. Dia adalah Vicente Del Bosque, pelatih timnas Spanyol saat ini. Mantan pelatih Real Madrid yang mirip tokoh komik Obelix tersebut menjadi orang yang paling khawatir apabila ‘el clasico’ kembali berlangsung di Muenchen.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, baik Barca maupun Madrid merupakan penyumbang terbesar skuad Tim Matador. Merekalah tulang punggung timnas Spanyol hingga mampu meraih sukses di Piala Eropa 2008 maupun Piala Dunia 2010. Paling tidak ada delapan bahkan bisa sampai belasan pemain Spanyol berasal dari kedua klub tersebut dan sebagian besar di antaranya merupakan pemain inti. Dari Blaugrana kita bisa menyebut nama Victor Valdes, Carles Puyol, Gerard Pique, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Cesc Fabregas. Sementara di Los Blancos terdapat nama Iker Casillas, Sergio Ramos, Alvaro Arbeloa, dan Xabi Alonso.

Pada Euro 2012 di Polandia-Ukraina, Spanyol berada di Grup C bersama Italia, Republik Irlandia, dan Kroasia. Biarpun Italia di atas kertas merupakan lawan terberat bagi Spanyol, namun kekuatan Irlandia dan Kroasia pun tidak boleh dipandang sebelah mata. Tidak mudah bagi Iker Casillas dkk untuk mempertahankan gelar juara yang diraihnya di Euro 2008. Apalagi saat ini Spanyol juga berstatus sebagai juara dunia, sehingga tim mana pun lebih termotivasi untuk menundukkannya.

Meski pemain Spanyol di Barca dan Madrid bisa lebih dini bergabung dalam pemusatan latihan, tapi masih ada dua andalan Spanyol yang datang belakangan. Juan Mata dan Fernando Torres mesti memperkuat Chelsea menghadapi Bayern Muenchen di final Liga Champion 2011/12. Namun tetap saja kegagalan Barca dan Madrid layak disebut sebagai berkah tersembunyi bagi Spanyol dalam persiapannya menghadapi Piala Eropa 2012. Semoga Tim Matador kembali berjaya di Polandia-Ukraina.

# pernah dimuat di loushevaon7.wordpress.com dan BolaVaganza No.128 - Juni 2012.